AOpen AX45F-4D Instrukcja Użytkownika Strona 39

  • Pobierz
  • Dodaj do moich podręczników
  • Drukuj
  • Strona
    / 56
  • Spis treści
  • BOOKMARKI
  • Oceniono. / 5. Na podstawie oceny klientów
Przeglądanie stron 38
plusLinux
IV • 21 - 27 Oktober 2003
PCplus
149
| 39
Aplikasi Office
Popularitas Linux di
Indonesia sebagai
sistem operasi
alternatif –diakui atau
tidak– mulai
terdongkrak “berkat”
adanya UU HAKI yang
diberlakukan sejak
akhir Juli lalu. Orang-
orang yang tadinya
sama sekali tidak mau
mengenal Linux mau
tidak mau
menolehkan
wajahnya untuk
melirik sistem operasi
alternatif ini.
entunya
setelah
proses
pengenalan akan
Linux dimulai, langkah
selanjutnya adalah mencari-cari
perangkat lunak “under Linux”
yang dapat digunakan untuk
pekerjaan sehari-hari.
Pertanyaan-pertanyaan
semacam “Dapatkah Linux
digunakan untuk mengetik?”,
“Dapatkah data spreadsheet
saya ditransfer ke Linux?”,
“Bisakah saya
mempresentasikan paper saya
dengan Linux?” makin lama
makin banyak dilontarkan.
Rangkuman dari beberapa
pertanyaan tersebut adalah
“Adakah perangkat lunak
'Microsoft Office' di Linux?”.
Jawabannya sudah tentu
adalah “ada”, dan sudah tentu
pula perangkat office tersebut
bukan produk Microsoft.
Bahkan rasa-rasanya tidak akan
pernah ada Microsoft Office
under Linux. Untuk sistem
operasi Linux, ada beberapa
perangkat lunak perkantoran
yang dapat disebutkan seperti
Star Office, OpenOffice, dan
Koffice.
MICROSOFT OFFICE:
ACUAN PENGEMBANGAN
FREEWARE OFFICE SAAT
INI
Mengapa selalu
dibandingkan dengan Microsoft
Office? Karena harus kita akui,
Microsoft Office merupakan
perangkat yang 99,99% kita
gunakan dalam memenuhi
kebutuhan kita akan perangkat
perkantoran. Karena kebiasaan
Mengenal OpenOffice
T
Yahya Kurniawan
menggunakan Microsoft Office
sudah demikian mendarah
daging. Tentu saja, jika ingin
mencoba suatu alternatif,
Microsoft Office akan tetap
digunakan sebagai pembanding.
Yang harus ditegaskan di
sini, PCplus tidak menyarankan
Anda untuk meninggalkan
Microsoft Office. Sama sekali
tidak! Jika Anda memang
membeli dan menggunakan
Microsoft Office secara legal, why
not? Tapi jika Anda tidak mampu
membeli Microsoft Office,
apa salahnya mencoba
perangkat alternatif yang
secara kualitas tidak kalah
jauh tapi harganya jauh
lebih murah (nyaris gratis).
Bukan begitu?
Nah, kembali ke
pembicaraan perangkat
perkantoran di Linux,
StarOffice dulunya adalah
perangkat lunak
perkantoran yang open
source, akan tetapi
semenjak versi ke 6,
StarOffice menjadi perangkat
lunak yang tidak lagi free. Itupun
harganya tidaklah semahal
Microsoft Office. Namun dalam
kerangka semangat open source,
bila ada suatu software yang
dulunya open source dan
dikembangkan menjadi tidak
open source, source code versi
sebelumnya yang masih open
source haruslah tetap
dikembangkan secara open
source. Itulah yang melahirkan
OpenOffice yang bersifat open
source. Jadi antara Star Office
dan OpenOffice masih ada
hubungan “saudara”.
OpenOffice kini bahkan
telah menjadi paket standar
yang ada dalam bundel instalasi
Linux RedHat. Untuk distro-
distro yang lain, PCplus minta
maaf karena tidak sempat
menelitinya satu per satu apakah
OpenOffice juga disertakan
dalam paket instalasi mereka.
Yang jelas jika distro tersebut
menggunakan window manager
KDE, maka hampir dapat
dipastikan akan terdapat paket
KOffice, yaitu perangkat
perkantoran standar yang
terdapat pada window manager
KDE.
OPENOFFICE YANG
MEMBUAT MICROSOFT
“KETAR-KETIR”
Pada edisi ulang tahun ini,
PCplus khusus akan membahas
mengenai OpenOffice yang
makin lama makin populer.
Kepopuleran OpenOffice ini
bahkan diwaspadai betul oleh
Microsoft karena dianggap
sebagai pengancam serius bagi
Microsoft Office. Bagaimana
tidak, untuk mendapatkan
kualitas yang nyaris setara
dengan Microsoft Office, kita
dapat menggunakan OpenOffice
yang tidak perlu mengeluarkan
duit banyak. Paling-paling
mengganti ongkos CD atau
ongkos download-nya saja.
Bandingkan dengan harga
Microsoft Office yang mencapai
ratusan dollar Amerika. Hal yang
membuat Microsoft tambah
“ketar-ketir” adalah bahwa
OpenOffice juga merilis versi
Windows untuk perangkat
mereka, sehingga bukan cuma
para Linuxer yang bisa
menggunakan OpenOffice.
Seperti apa sih OpenOffice
itu sehingga Microsoft pun me-
masang kuda-kuda untuk meng-
antisipasinya? Yuk kita bahas.
OpenOffice adalah aplikasi
perkantoran open source yang
merupakan sebuah bundel dari
beberapa perangkat lunak.
Perangkat lunak tersebut adalah
OpenOffice Writer, OpenOffice
Calc, OpenOffice Impress,
OpenOffice Draw, dan
OpenOffice Math. Dari nama-
namanya PCplus yakin Anda bisa
menduga sendiri bahwa
OpenOffice Writer adalah
saingan dari Microsoft Word,
OpenOffice Calc adalah piranti
yang setara dengan Microsoft
Excel, dan OpenOffice Impress
adalah alternatif bagi pengguna
Microsoft Power Point.
OpenOffice Math merupakan
penulis rumus-rumus matematika
yang di Microsoft Office setara
dengan objek Equation. Hal yang
agak “nyleneh” adalah
OpenOffice Draw, perangkat ini
adalah perangkat gambar yang
justru mirip dengan Corel Draw!
Tentu saja Anda juga segera
menyadari bahwa tidak ada
perangkat yang sebanding
dengan Microsoft Access dan
Microsoft Front Page. Yah,
memang sampai dengan saat ini
belum ada perangkat lunak di
OpenOffice yang setara dengan
Microsoft Access dan Microsoft
FrontPage, sekalipun
OpenOffice Writer dapat
digunakan untuk mendesain
halaman web. Tapi Microsoft
Word juga bisa, bukan? Namun
karena OpenOffice bersifat
open source, sangat
mungkin nantinya akan
dikembangkan hingga
terdapat peranti alternatif
bagi Access dan FrontPage.
Bahkan mungkin saja salah
satu di antara Anda terlibat
di dalam pengembangan
tersebut. Who knows?
1. OPENOFFICE
WRITER
OK, pembahasan
pertama kita jatuhkan pada
OpenOffice Writer.
OpenOffice Writer adalah
perangkat lunak pengolah kata
(Artikel ini pun ditulis dengan
menggunakan OpenOffice
Writer)..
TAMPILAN LAYAR KERJA
Kemiripannya dengan
Microsoft Word sangat terasa
ketika Anda menjalankan
OpenOffice Writer. (Lihat
gambar 1).
Pada bagian atas terdapat
menu dan toolbar, diikuti
dengan “penggaris” dan lalu
'kertas tulis” Anda.
Hal yang agak berbeda
dengan Microsoft Word
terdapat pada bingkai sebelah
kiri Microsoft Word adalah
penggaris vertikal, sedangkan
pada OpenOffice Writer adalah
ikon shortcut dari beberapa
fungsi pengolah kata. Susunan
menunya pun mirip, hanya saja
urutan menu item dari setiap
menu berbeda.
KOMPATIBILITAS
FORMAT FILE
Mungkin karena
kemiripannya dengan Microsoft
Word lalu muncul pertanyaan:
“Dapatkah dokumen-dokumen
saya yang telah saya simpan
dalam format Microsoft Word
dikonversi ke dalam dokumen
OpenOffice Writer?” Tidak usah
khawatir karena jawabannya
adalah bisa. Bahkan format
Microsoft Word yang didukung
adalah versi 6.0, 95, 97, 2000,
dan XP. Selain format Microsoft
Word, OpenOffice Writer juga
mendukung penggunaan
format RTF (Rich Text Format),
text only, dan Star Writer versi
1.0, 2.0, 3.0 – 5.0.
Ada dua cara konversi yang
dapat dilakukan. Yang pertama
adalah langsung memanggil
dokumen lama Anda ke dalam
OpenOffice Writer kemudian
menyimpannya ke dalam
format OpenOffice Writer yang
memiliki ekstensi .sxw. Pada
dasarnya format yang
digunakan oleh OpenOffice
adalah format XML.
Cara yang kedua adalah
menggunakan AutoPilot. Pada
sistem operasi Windows,
AutoPilot ini mungkin disebut
dengan wizard, karena pada
prinsipnya AutoPilot juga
membantu kita dalam
mengerjakan suatu hal dengan
cepat, cukup dengan klik [Next],
[Next], dan [Next], lalu akhirnya
[Finish]. Menu untuk
mengaktifkan AutoPilot dapat
Anda temukan pada menu
[File]>[AutoPilot].
Di dalamnya masih
terdapat beberapa menu item
lagi. Khusus untuk konversi data
pilihlah menu item Document
Converter.
Document Converter ini
sayangnya hanya dapat
mengonversi format Microsoft
Office dan StarOffice. Gambar
2a sampai dengan Gambar 2d
akan menunjukkan langkah-
langkah dari AutoPilot. Yang
pertama (Gambar 2a) Anda
diminta untuk menentukan for-
mat dokumen apa yang hendak
Anda konversi ke format
OpenOffice. Misalnya Anda pilih
Microsoft Word, lalu klik [Next].
Pada AutoPilot Document
Converter langkah kedua
(Gambar 2b) Anda diminta
untuk menentukan letak dari
dokumen yang akan dikonversi
beserta template-nya.
Langkah kedua ini
bervariasi tergantung dari
format dokumen yang dipilih,
apakah Word, Excel, ataukah
PowerPoint, tetapi pada
prinsipnya sama yaitu
menentukan direktori file yang
akan dikonversi dan direktori
hasil konversi.
Setelah semuanya
disiapkan, klik [Next]. PCplus
menyarankan jika Anda hendak
mencoba fitur ini, buatlah dulu
sebuah direktori khusus dan
isilah dengan file Microsoft
Office tapi jangan banyak-
banyak. Anda juga tidak perlu
memilih untuk mengonversi
template. Hal ini disarankan
agar proses konversi tidak
memakan waktu yang lama.
Kecuali apabila Anda sudah
yakin akan meninggalkan
Gambar 1
Gambar 2a
Gambar 2b
Gambar 2c
Gambar 2d
Przeglądanie stron 38
1 2 ... 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 ... 55 56

Komentarze do niniejszej Instrukcji

Brak uwag